Banjar Adat Tegenan Kelod: DHARMA SANTI

Minggu,22 Maret 2015 bertepatan dengan hari 'ngembak gni' ,Desa Pakraman Tegenan untuk pertama kalinya menyelenggarakan acara Dharma Santi yang dipusatkan di Pura Dalem setempat, dengan mengusung tema ;

“MELALUI TAHUN BARU ÇAKA 1937 MARI KITA SUCIKAN DIRI DAN ALAM SEMESTA MENUJU PENINGKATAN KUALITAS KERJA MENUJU KEDAMAIAN DAN KESEJAHTRAAN HIDUP”.

Acara ini dihadiri sekitar 223 peserta yang terdiri dari Paguyuban Pemangku Dharma Kerti ,Paiketan Serati Banten Sekar Wangi, Bendesa dengan jajaran prejurunya,Pecalang,Ketua beserta anggota WHDI,Seka Teruna Werdhi Sesana Br.Adat Tegenan Kelod dan Prejuru STT.Wijaya Kusuma Br.Adat Tegenan Kaler,Pasraman Tari Citta Werdhi Desa Pakraman Tegenan,Klian-klian Dadia,Klian Subak Abyan,Subak Lipang, dll. Undangan yang hadir dari Kantor Kementerian Agama,Camat,Ketua MADP Kecamatan Rendang,Perbekel dan Ketua BPD Desa Menanga.

Mk.Manik selaku Ketua Panitia pelaksana dalam laporannya menyampaikan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan dikalangan krama baik generasi tua,kaum perempuan dan generasi muda untuk saling bersinergi dalam membangun desa khususnya dalam pelestarian adat tradisi umat Hindu ,untuk dipahami oleh generasi penerus,dengan momentum peringatan tahun baru caka 1937 melalui, menyucikan diri dan bhuana agung dengan upacara yadnya seperti pelaksanaan taur kesanga,melaksanakan catur berata penyepian untuk mulat sarira dan bakti sosial dengan kerja bakti membersihkan lingkungan dan perbaikan jalan serta penanaman pohon/bunga untuk menghijaukan daerah sekitar serta membersihkan sampah plastik kawasan sungai,parit dan 'telabah'.

Acara Dharma Santi juga diisi dengan persembahyangan/doa bersama di Pura Dalem Putra, Dharma wacana, Dharma gita /kidung, dharma tula (diskusi keagamaan).

Disisi lain ketua panitia sekaligus klian Br.Adat Tegenan Kelod menekankan agar generasi muda dapat menghindari penyakit Panca 'Ma' seperti; MAdat/no drug+no tobacco,MAbuk/no alcohol,MAdon/no free sex/HIP, MAling/no begal, MAlak /no Premanisme).mari kita wujudkan Tegenan yang santi jagatita ajaknya.

Bendesa Mk Md.Sedana dalam pemaparannya menyampaikan ucapan terimakasih karena Generasi Muda/Seka Teruna Werdi Sesana dibawah komando Wayan Teguh Pramarta,Gede Anom Astawa,S.Pd ,Made Artha,Pramarta Dewi dan Sopyani, telah menunjukan partisipasi aktif dalam wujud menggagas ide brelian mengadakan dharmasanti sebagai ajang silaturahmi bagi krama desa pakraman,sedangkan Ketua MADP Kecamatan Rendang sangat mengapresiasi kegiatan ini untuk bisa dilaksanakan setiap tahun dengan menganggarkan pada RAKDP(Rencana Anggaran Kegiatan Desa Pakraman).

Camat Rendang I Wayan Mastra,SH dalam sambutannya menyampaikan ,bahwa kegiatan yang dilaksanakan Desa Pakraman Tegenan yang pertama kali terjadi di Kecamatan Rendang, secara formal patut dijadikan contoh oleh Desa pakraman yang lain, dari 26 desa Pakraman se Kecamatan Rendang sebagai ajang untuk menyatukan fikiran guna menjalin kebersamaan di Desa pakraman.

Utusan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karangasaem, Ketut Suji,S.Pd,M.Si dalam darma wecananya mengkaji dari sisi tema perayaan yakni mengajak seluruh warga untuk mampu menyucikan diri /bhuana alit dan alam semesta atau bhuana agung untuk meningkatkan profesionalisme kerja dengan mengimplementasikan ajaran agama,hingga bisa damai dan sejahtra. kaum muda mari kita perangi kegelapan / widya dengan meningkatkan kompetensi diri melalui peningkatan mutu pendidikan masing-masing sehingga nantinya dapat bersaing diantara pencari kerja, dengan kerja keras,berpartisipasi aktif dalam membangun desa itu merupakan yadnya yang baik untuk bekal hidup kita.

Puncak acara darma santi yang dipandu oleh Klian Banjar Adat Tegenan Kelod memberikan kesempatan kepada para ketua Paguyuban Pemangku,Ketua Kerta Desa,Ketua WHDI,Ketua Seka Teruna dan Klian Banjar Adat untuk menyampaikan kesan dan pesan serta permohonan maafnya selama 1 tahun jadi pimpinan masing-masing, acara diakhiri oleh Bendesa dengan menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan krama dalam membangun Desa dan permohonan maaf bila ada kekeliruan selama 1 tahun memimpin sebagai Bendesa.

Acara kemudian ditutup oleh Ni Ketut Sopyani sebagai pengantar acara dan diakhiri dengan santap siang bersama. (by; Ni Pt Ayu Sri Wulandari/STT.Werdhi Sesana)