Jumat, 26 Februari 2016

NYANYIAN KESEMBUHAN




Cerita tentang terjunnya seorang siswa dari lantai tiga di sebuah sekolah SMA Negeri di Singaraja,gara-gara diputus pacar hingga meninggal,sempat menghebohkan Bali Pulau dewata sekitar pertengahan Agustus 2015 lalu.
Pesan spiritualnya sederhana,ketika pikiran kalut berjumpa dengan lingkungan yang tak stabil maka akan terjadi kecelakaan spiritual yang sangat berbahaya. Lingkungan tidak stabil bukan alasan untuk mengkritik ini dan itu,melainkan sebuah undangan atau isyarat semesta untuk memancarkan doa dan cahaya.
Di Pulau Bali yang dikagumi dunia (karena kedamaiannya) saja,lingkungan demikian gelap tidak dapat kita bayangkan seberapa gelap lingkungan di tempat lain. Sekali lagi inilah saatnya bagi jiwa-jiwa bercahaya untuk memancarkan cahaya, Diantara demikian banyak cara,maka ‘berkarma baiklah’ cara terindah untuk memancarkan cahaya. 
Dalam Sarasamuscaya disebutkan ‘apan iking menadi wong,uttama juga iya,nimitaning mangkana wenang iya tumulung awaknia ring Samsara,maka sedana çubakarmaartinya bersyukurlah kita hidup menjadi manusia,karena kita adalah mahluk utama, karenanya kita wajib menolong diri terlepasa dari samsara dengan cara berbuat baik atau berkarma baik.
Banyak cara dapat dilakukan berbuat baik, kalau kita tidak bisa memberi makan kepada pakir miskin,kita bisa lakukan dengan menyiram tanaman di rumah,sekolah atau dimana saja. Kalau tidak bisa menolong orang,kita bisa lakukan dengan menolong teman,bersahabat bertegur sapa dengan santun,mengucapkan salam dengan sesama secara tulus, tidak nakal apalagi bermusuhan sampai berkelahi.
Hati-hati menggunakan ‘kata’ karena kata bisa menjadikan sahabat dan bisa menjadikan permusuhan ‘lidah itu kecil tetapi besar akibatnya’ ,makian,kritik pedas yang tidak pada tempatnya,keluhan adalah bentuk kata yang menyebabkan kegelapan sebaliknya ucapan terimakasih,bersyukur,doa yang tulus dan kata-kata santun adalah contoh kata-kata  yang menyebarkan cahaya. Lebih dalam dari tindakan dan kata-kata adalah pikiran. Sebuah ladang dari mana tindakan dan kata-kata bertumbuh. Ia yang pikirannya indah cenderung menumbuhkan kata-kata sekaligus tindakan yang indah, itu sebabnya  meditasi (TM) adalah cara melatih fikiran agar selalu indah.
Pikiran yang tidak stabil penyebab bagi kecelakaan spiritual berbahaya seperti kejadian bunuh diri adalah buah dari karma yang panjang. Dalam studi-studi tentang karma ditulis;----‘mereka yang dikehidupan sebelumnya sering meminum atau mengkonsumsi miras,narkoba, alkohol dan sejenisnya,maka dikehidupan berikutnya cenderung memiliki pikiran yang mudah goyah’.

Dalam bahasa meditasi pikiran yang goyah adalah pikiran yang mudah hanyut, keter-singgungan, dendam,marah,sakit hati. Dengan meditasi pikiran yang hanyut dibawa berenang ke pinggir,terutama melalui kegiatan’menyaksikan’(compassionate witnesssing). Saat sedih datang saksikanlah,takala senang berlimpah saksikan,ketika pikiran merasa salah atau benar saksikan. Begitulah caranya berenang kepinggir agar tidak hanyut oleh sungai pikiran dan perasaan.
Bagi para sahabat/tendik dan anak-anak yang masih sangat labil ,terlalu peka,mudah luka disarankan untuk dekat dengan simbul-simbul alam yang berbagi sukacita, burung –burung yang bernyanyi,anak-anak balita yang bermain,suara germercik air,bunga-bunga bermekaran dengan wanginya, matahari dengan setia terbit diufuk timur tanpa pernah bosan,deburan ombak dipantai adalah sebagai contoh kecil nyanyian sukacita yang ada di alam.
Kemudian,belajar terhubung dengan energi sukacita yang ada di alam melalui kegiatan bersyukur serta berterimakasih,dalam bahasa sederhana tetapi dalam, ‘jika anda hanya punya satu kata yang diucapkan dalam doa…”terimakasih” sudah jauh lebih dari cukup.
Ia yang setiap hari mengucapkan kata terimakasih,maka setiap nafasnya mengumandangkan NYANYIAN KESEMBUHAN. Selamat melaksanakan!!!                                                   By.manixs

Melukat adalah salah satu kesadaran bahwa kita diselimuti kekotoran untuk dimurnikan (melukat di kaki Gunung Raung,Jawa Timur)
Mengucapkan syukur dengan Mebakti ke Pura Blambangan 
Menghaturkan rasa syukur melalui Tirta Yatra ke Pura Gumuk Kancil,Jatim bersama 
Keluarga SMPN 3 Rendang
Mendengarkan ceramah tentang Petirtan Pr.Gumuk Kancil di kaki Gunung Raung,Jatim


Tidak ada komentar:

Posting Komentar