Minggu, 04 Desember 2016

SETRA GANDAMAYU NGANUTIN KARANG AWAK

Setra Gandamayu berasal dari bahasa Sansekerta yakni dari penggalan kata;

  • Setra artinya kuburan, 
  • ganda berarti harum dan 
  • mayu berarti mayat
Jadi Setra Ganda Mayu artinya, sebuah tempat di mana mayat (jenazah) manusia diperlakukan sedemikian rupa, sehingga di tempat inilah mayat-mayat dimuliakan atau diperlakukan dengan menghormatinya, sehingga roh dari mayat-mayat tersebut akhirnya memperoleh keharuman (kebahagiaan) di alam sana. 
Inilah sebabnya, mengapa sesungguhnya setra atau kuburan merupakan tempat suci. Di setra menjadi salah satu tempat, di mana para keluarga dari orang yang meninggal dunia mendoakan roh atman orang tersebut supaya mendapat tempat di alam yang terang. 
Dengan demikian, setra dalam konsep Hindu Dharma bukanlah tempat membuang jenazah saja sebagaimana dapat dilihat dari penampakan fisik, tetapi setra juga merupakan titik awal perjalanan bagi sang roh ke alam baka yaitu alam halus bhwah loka). Meskipun setra sejatinya merupakan areal yang disucikan, toh secara umum masyarakat menganggap tempat semacam itu sebagai tempat angker sehingga jarang mendapat perhatian dan terkesan kumuh,seram dan angker. (gambar 01)

setra sebelum ditata cukup menyeramkan karena ditumbuhi semak belukar.
 setra setelah ditata(dibidik dari posisi yang sama).
        Bertitik tolak dari fakta tersebut ,Desa Pakraman Tegenan mencoba mengungkap,mengkaji dan merubah pandangan tersebut dalam sebuah wacana publik yang dicetuskan oleh Mk.Manik Puspa Yoga, Klian Banjar Adat Tegenan Kelod dengan konsep Setra Taman sebagai Setra Gandamayu nganutin Karang Awak . Dalam paruman penglingsir dan prejuru Desa ide ini dicetuskan, bagaimana mewujudkan setra menjadi sebuah taman yang indah,nyaman dan asri sehingga menyenangkan tidak menyeramkan,karena setra sejatinya adalah tempat suci,maka perlu ditata estetikanya.  Setra Gandamayu berarti tempat untuk me- muliakan mayat,sedangkan nganutin karang awak maka palemahan/wilayah setra dibagi menjadi beberapa zone menyerupai tubuh manusia .
 Adapun zone dimaksud adalah bagian hulu/kepala disebut KARANG SUCI adalah Pr Rajapati/Pengulun Cetra dan tempat melakukan aktivitas ngaben,berikutnya bagian leher disebut CETRA SUCI/tempat penguburan orang yang sudah melaksanakan eka jati (pemangku,serati dll),bagian badan disebut zone CETRA TUA,bagian belakang/pantat disebut zone CETRA SALU PATI untuk menguburkan orang yang salah dan ulah pati,berikutnya bagian paha disebut zone CETRA BAJANG untuk penguburan anak-anak remaja/belum kawin dan bagian betis disebut zone CETRA RARE untuk penguburan anak-anak balita/belum tanggal gigi dan bagian ujungnya adalah tapak kaki merupakan CANDI BENTAR masuk kuburan (gambar;02).
Konsep tersebut kemudian disetujui oleh semua pihak setelah disosialisasikan terbit SK Bendesa No.: 19/
DP.T/VI/2016,tanggal 27 Juni 2016 tentang PENETAPAN PANITIA PEMBANGUNAN BALE PESANEKAN DAN PENATAAN CETRA DESA PAKRAMAN TEGENAN yang di ketuai oleh Mk.Manik Puspa Yoga dkk.
Panitia berdasarkan SK tersebut kemudian bekerja keras sesuai kesepakatan akhirnya tanggal 29 November 2016 dapat diplaspas seluruh bangunan yang dihadiri oleh Camat,MADP,PHDI,Perbekel,Ketua BPD,LPM,segenap prejuru desa ,Bendesa,Kerta Desa dan krama Banjar Kaler Kelod.
Ketua Panitia dalam laporannya menyampaikan pembangunan yang menghabiskan dana Rp.163.221.000, bersumber dari urunan krama Rp.10.000/orang Rp.15.280.000,Dana Punia krama kelodan Rp.17.415.000(Km.Sudiasa Rp.1 jt,Drs.W.Darmayasa Rp.1 jt,Drs Md.Sugama 1,15 jt,Kt.Ridana Rp.1 jt,Mk.Kt.Arta Sedana Rp.1 jt dll),krama kaleran Rp.3. 580.000,- Bantuan rutin PT.Bali Agung Waters Rp.30.000.000, talangan CBD Rp.20.000.000,Talangan LPD Rp.22.500.000,Talangan Koperasi Mekar Sari Rp.20.000. 000,-Jero Surya darma Rp.2.000.000,Talangan MK.Manik Rp.20.317.000. dana tersebut akan ditutupi dari BKK 2016 sebesar Rp.68.000.000 dipotong pajak,kekurangannya akan diambil dari dana Desa Pakraman yang rilevan.
Bendesa Pakraman Tegenan MK.Md.Sedana dalam arahannya memberi apresiasi dan ucapan terimakasih kepada semua pihak khususnya Mk.Manik Puspa Yoga dan segenap panitia yang telah terlibat aktif bekerja keras,juga Luh Meradi (Kasir LPD) yang telah membantu dalam pengelolaan dan pengadministrasian anggaran,Kd.Ririn,Wayan Pt Sentana,Mk.Sudiastawa,W.Samah Md Nadi selaku pemungut punia dan peturunan,Kd.Widia,Wayan Naman,Kd Rusmantara,Guru Wayan Megeng (membantu bidang pembangunan/tempat denah,listrik dll),Md,Mk Sujata (menyumbang denah dan tulisan,ngecet dll),Km Selahdana, Kd,Juliarta,Md.Bakat,Mk.Jenek Antara,Wayan Tresna Putra,Kt Sugama,Km.Sila, Mk.Sambut,Kt Wana(Penyarikan desa),Kt Simpen,W.Kariana Jdro Surya Darma,Mk.Mustana,dll masyarakat semua atas bantuan kerja dan barangnya. semoga jerih payahnya mendapatkan pahala dari Tuhan Yang Maha Esa.
Camat Rendang yang diwakili Kasi Kesra juga menyambut baik dan memberikan apresiasi pada krama Desa Pakraman Tegenan dengan swadaya dan keinginan yang sungguh-sungguh bisa mewujudkan Cetra yang sangat baik dan semoga menjadi panutan bagi desa-desa lainnya di kecamatan rendang ujarnya. (wul@n 291116)
REKAMAN PERISTIWA PENATAAN CETRA

Rapat Sosialisasi dan Pembentukan Panitia 
Panitia ngaturang piuning sebelum Kegiatan 


Mulai membersihkan Cetra oleh krama secara bergotong royong 

Panitia mengukur lokasi sesuai design yang dirancang Mk.Manik
Jero Bendesa mohon restu di tengah Cetra
Bale Pesanekan utk Pewedan,Angklung dan gudang penyimpanan cangkul,sekop dan tambah untuk acara penguburan.
  
Bale pesanekan saat di plaspas
  Naikan patung seberat 500 kg dengan gotong royong dari I Kd.Widya,Wayan Naman,Guru Megeng,Made Rusmantara,Km.Antara,Mk.Sujata,Km Widiantara,Md.Lae,Kt.Mara dll.
Depan kuburan ada 5 pancuran simbul pancaka tirta untuk pembersihan(cuci kaki/tangan dan alat penguburan) sebelum  mesayut
Pelinggih Sanghyang Berawi hasil renovasi
 Ketua Panitia berfose usai mlaspaas
Gambar depan Cetra
 Tampak depan Cetra
Guru megeng finishing denah cetra yang adadi depan candi bentar kuburan


WHDI terlibat dalam kegiatan persiapan pemlaspasan cetra
Jero Kerta Desa berfose sejenak sesaat setelah mlaspas
 STT.Werdhi Sesana sedang gotong royong
STT.Werdhi Sesana Br.Adat Tegenan Kelod foto usai gotong royong di cetra
 Tampak Depan Cetra Desa Pakraman Tegenan
 



 dari kiri Klian Subak Abian Pucak Manik,Ketua PHDI Desa Menanga,Kasi Kesra Kec.Rendang,Bendesa Desa Pakraman Tegenan,Ketua Panitia Penataan Cetra,Perbekel Menanga pada acara mlaspas cetra

LPM Desa Menanga ikut hadir dan memberi sumbangan Rp.500.000,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar