Jumat, 11 Maret 2016

DHARMA SANTI NYEPI CAKA 1938,10-03-2016



Rasa sejuk dibawah langit yang diselimuti awan tipis,membuat suasana nyaman dan tenang diatas tanah yang dibalut batu sikat berwarna indah diselingi rumput hijau dan senda gurau para bakta,menambah harmoninya suasana Pura Dalem sore itu. Acaranya adalah Dharma Santi Tahun Caka 1038 Banjar Adat Tegenan Kelod dengan tema 'YUDA AWIDYA NAROTTAMA MANGGUH SANTI JAGATITA',yang dihadiri oleh krama Banjar,STT,WHDI dan KWT Mekar Wangi beserta pemangku,Bendesa dan Sekretarisnya. Acara di kemas sederhana karena intinya adalah mengadakan syukuran bersama masyarakat di lingkup Banjar dan Desa Pakraman Tegenan atas segala limpahan rakhmat yang dianugrahkan tahun caka 1937 yang lalu melalui acara persembahyangan bersama tepat pukul 17.00 Wita.
Usai persembahyangan acara dimulai dengan snek bersama dan dibuka oleh klian banjar adat I Wayan Suiji, dalam pembukaannya disampaikan tujuan diadakan acara ini adalah untuk mengucapkan syukur pada Tuhan, menjalin silahturahmi antar warga banjar,laporan pelaksanaan program tahun kemarin dan perencanaan seta- hun kedepan sekaligus mengevaluasi kegiatan tahun kemarin dan mencari masukan dari krama baik kaum laki-laki (krama banjar),ibu-ibu(WHDI,KWT,PKK) dan generasi muda (STT). Dengan dilaksanakannya acara ini ia berharap Banjar Adat Tegenan Kelod semakin kondusip dan semakin mantap dalam melaksana- kan pembangunan disegala bidang utamanya pembangunan pendidikan,kesehatan dan infra struktur lainnya.
Kesempatan pertama diberikan pada Mk.Made Sedana selaku bendesa memaparkan evaluasi pelaksanaan hari besar Nyepi yang sudah berjalan lancar dan kondusip oeleh karenanya beliau mengucapkan terimakasih pada segenap masyarakat Tegenan khususnya kaum muda,bayangkan pemerintah sampai menutup bandara internasional berarti orang lain betapa menghargai kita,kalau sampai kita melanggar berarti kita sangat berdosa karena melecehkan keyakinan kita sendiri.
Pelaksanaan Catur Berata Penyepian seperti amati gni artinya adalah bagaimana kita meredam api amarah yang ada dalam hati,dan unsur sadripu lainnya agar tidak keluar(lunga) sehingga menimbulkan disharmonis, bagaimana kita mengekang hawa nafsu(lelanguan) supaya tidak berlebihan/reaktip(mati karya) itulah pada intinya filosofi melaksanakan Catur Berata Penyepian. Hari ini kita sudah bisa melalui tahun caka 1937 ten tunya sebagai orangtua(Bendesa) tiyang minta maaf bila ada kesalahan dan terimakasih atas segala dukungan masyarakat dan mari kita tingkatkan pembangunan tahun yang akan datang.
Selanjutnya kaum perempuan diwakili Ni Kadek Ririn,S.Pd ketua WHDI mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting karena akan dapat menjalin silahturahmi antar warga dan lebih mengakrabkan satu sama lainnya, harapannya Desa Adat tahun depan dapat melaksanakan kegiatan seperti ini sehingga lingkupnya le bih luas. Sebagai kaum perempuan berharap sekaligus mengajak agar kaum perempuan meningkatkan potensi diri untuk bisa ikut dalam pembangunan untuk membangun desa kita. Pada kesempatan itu juga mengucapkan terimakasih atas dukungan anggota dan mohon maaf bila ada kekeliruan.
Sambutan berikutnya dari STT diwakili oleh I Wayan Teguh Pramarta yang pada intinya mohon bimbingan orang tua khususnya pembina dan terimakasih kepada anggota dan segenap yang mendukung STT dalam aktivitasnya. Ia juga menghimbau pada krama Banjar agar turut memberi perhatian dan teguran apabila anak/ putra-putrinya tidak mau aktip dalam kegiatan STT.
Wejangan terakhir dari Pembina STT yakni Klian Banjar Adat Tegenan Kelod menyampaikan arahan pada STT tentang personal brending dan kompetensi diri yang harus ditingkatkan dalam menghadapi era global dan MEA ini,ia mencontohkan pengalamannya yang tidak mengenal gengsi  dan strategi menghadapi tantangan hidup bagi generasi muda,jangan hanya main game saja,bantulah orang tua dengan belajar dan bekerja,bila kalian berani dengan orang tua maka hukum karmanya nanti kalian stelah menjadi orang tua akan merasakan akibatnya. Jangan jadi orang bodoh,karena orang bodoh makanan orang pintar dan orang pintar akan dikalahkan oleh orang cerdas,karenanya jadilah orang cerdas intelegensi,cerdas emosional dan cerdas spiritual maka kalian akan jadi orang sukses dimasa depan,pungkasnya.(manixs)

 Bendesa sedang memberikan wejangan
 kaum ibu cukup antusias mendengarkan wejangan bendesa
Tak ketinggalan generasi muda menuju Pura

Tidak ada komentar:

Posting Komentar