Selasa, 21 Mei 2024

VIEW PURA MANIK HARUM MENGESANKAN BUPATI

Bupati Karangasem I Gede Dana,Selasa 21 Mei 2024 kemarin mengadakan kunjungan kerja ke Pura Manik Harum atas undangan Klian Pura I Wayan Mulus Muliadi.  Mulus mengatakan tujuan diundangnya bupati datang ke Pura Manik Harum adalah untuk meninjau dari dekat keberadaan pura yang ditimpa musibah angin lilus 13 Maret lalu, sehingga mengakibatkan 95% bangunan pura rusak berat rata dengan tanah ditimpa pohon beringin yang roboh,kerugian diperkirakan 200an juta rupiah,harapannya dengan kedatangan bupati paling tidak mendapat dana bantuan,ujarnya.

Kehadiran bupati disambut oleh Klian Banjar Adat Tegenan Kelod bersama klian Pura serta bendesa Adat Tegenan I Ketut Wana Yasa,bupati sangat kagum dengan keindahan view disekitar pura yang terhampar ngarai dan persawahan serta lekukan sungai telagawaja yang membusur dari utara,barat hingga keselatan. Sawah yang menguning menambah indahnya pemandangan di sekitar pura sehingga mengakibatkan ketenangan jiwa untuk sembahyang,ujar bupati.

Setelah duduk istirahat sejenak di wantilan pura,ibu ibu Pakis dan Serati dengan pakaian khasnya putih poleng, menyuguhkan kopi dengan penganan sela mekukus,pisang melablab dan jagung meurab kepada bupati dan rombongan dari Kesra dan protokol daerah. Koordinator konsumsi Ni Kadek Ririn Susanti yang ketua Pakis Desa Adat Tegenan,dengan sigap sejak H-1 sudah mempersiapkan menu snek yang akan disajikan kepada bupati dibiayai desa adat,koordinator berkordinasi dengan klian banjar Adat untuk menu yang akan disajikan ,Ririn sosok pekerja keras dan suka ngayah atau mengabdi di masyarakat tidak mengenal lelah kalau sudah melakukan kegiatan sosial yang dilakoni secara serius,iklas tanpamrih.

Usai menyantap hidangan yang disajikan Klian Banjar Adat Tegenan Kelod I Wayan Suiji membuka acara tatap muka seijin bupati. Suiji menceritakan latar belakang berdirinya pura swagina ini yang pada intinya untuk kemakmuran para petani,khususnya petani sawah yang dilimpahkan oleh Dewi Sri yang distanakan di Pura ini,Agustus 2018 kemarin sudah melakukan upacara ngenteg linggih,namun karena musibah maka pura hancur berantakan padahal krama sedang membangun Pura Dalem,sehingga untuk pembiayaan pembangunan pura krama banjar Adat Jangkepan sebagai  pengempon terpaksa kena iuran setiap bulan 100 ribu rp dan lainnya Klian bersama prejurunya sudah mengajukan permohonan keberbagai instansi,atas kerja keras klian sudah membuahkan hasil dari uluran partisipasi beberapa perusahaan. Karena bupati sempat menyampaikan bahwa kehadirannya dikira undangan pemuspaan odalan,maka Suiji menegaskan semoga kedepannya bupati bisa menyisihkan anggaran untuk membantu pembangunan lebih lanjut,harap Suiji. Selanjutnya bupati memberikan arahan agar krama bersatu,yakin akan keberadaan Ida Bhetara,juga bertani dengan sungguh sungguh  sehingga hasil panen melimpah akan bisa mensejahtrakan keluarga,bisa menyekolahkan anak dan bisa mewujudkan kebutuhan lainnya, saya sebagai bupati merasa kagum dengan ketulusan krama untuk membangun yang lebih baik walaupun dengan mencicil,tetapi semangat umat tetap terjaga sehingga keberadaan adat dan agama tetap ajeg di Tegenan ini,ucap bupati.

Usai ramah tamah bupati dan rombongan diarahkan ke jeroan oleh klian banjar untuk sembahyang bersama,usai sembahyang bupati menyerahkan bantuan kepada klian pura I Wayan Mulus Muliadi, selanjutnya sempat berfoto bersama dengan krama Pakis dan Serati (manixs)

Ramah tamah dengan bupati
Laporan KBATK


Sambutan bupati

 
Klian Banjar Adat Tegenan Kelod berbincang dengan bupati

Jero Mangku Dalang Sujata saat micayang wangsuh pada pada pemedek

Acara persembahyangan

Bupati menyerahkan bantuan kepada krama melalui Klian Pura

 
Sesi foto bersama bupati dengan Pakis









Tidak ada komentar:

Posting Komentar