Rabu, 31 Juli 2024

PERTANGGUNGJAWAABAN DALAM PROGRAM KERJA

 Klian Banjar Adat Tegenan Kelod I Wayan Suiji,dalam memimpin rapat khusus pada hari Rabu Wage Ukir tanggal 31 Juli 2024 kemarin menyampaikan rancangan program kerja 2024/2025 dan pertanggungjawaban program yang sudah berjalan yakni Pembangunan 2 buah candi bentar,pembangunan tembok penyengker,pembuatan gedong penyimpenan dan pelinggih catur pengeter dengan menelan dana dua ratus juta lebih. Rapat yang dihadiri oleh krama jangkepan dan krama penyada disaksikan oleh Bendesa Adat,Klian Subak Lipang dan Prejuru Subak Abian Pucak Sari yang gilirannya memungut cingkrem pada pertemuan ini.

Dalam pertemuan kemarin klian Banjar Adat Tegenan kelod memaparkan penghabisan biaya pembangunan yang awalnya memiliki kas 54 juta lebih di bulan Mei 2023 sudah mulai membangun yang akan dibantu dari desa adat sekitar 85 juta,namun dalam perjalanan dana tersebut belum dapat dicairkan, sehingga keliang terpaksa meminjam dana dari Koperasi Mekar Sari,Kas Banjar Adat suka duka dan klian sendiri,setelah bernegosiasi mendapat bantuan 30 juta dari PT.Bali Agung Waters digunakan untuk pembangunan 1 pelinggih di Manikarum 15,7 juta dan di Pura Dalem 14,3 juta membangun pelinggih catur Pengeter. Selama kegiatan pembangunan,mlaspas dan ngerainin total penghabisan Rp.250.312.000,- sedangkan pemasukan dari penjualan barang,cingkrem,bantuan bantuan apabila cair jumlah total sebesar Rp 249.809.000,- sehingga kekurangan dana lagi Rp.503.000,- nanti detilnya silahkan dibaca ungkap Suiji.

Agenda berikutnya yang dipaparkan adalah tentang kekosongan pemangku Pura Dalem yang harus diisi cara mendapatkan bisa melalui penunjukan langsung kepada keturunan pemangku sebelumnya (seserodan),dengan lekesan dan dengan cara nyanjan,yang mana nanti metoda yang dipilih. Sementara untuk mengisi kevakuman saya tunjuk JM Dalang Sujata,alasannya karena yang bersangkutan ngiring duen Ida Bhetara Dalem yaitu berupa Wayang,itu logikanya,salah seorang peserta rapat menginginkan dengan sistem Nyanjan,satu lagi ada seserodan,hal itu merupakan usulan,silahkan usulannya nanti sebelum odalan kita akan cari solusi terbaik karena ini adalah untuk kita semua. Tanggal 13 Nopember 2024 Buda Wage Merakih sasih ke lima,kita akan lakukan upacara madeg mangku,karena 2 bulannya akan diwintenin pada piodalan Buda Wage Klau 22 Januari 2025. ada masa jeda 2 bulan untuk persiapan diri. ungkap Suiji.

Program selanjutnya yang disampaikan adalah rencana ngenteg Linggih di Pura Pucaksari pada Buda Klion Sinta Pas Purnama kawulu, 12 Pebruari 2025,sehingga anggaran perlu dipending sedangkan banten akan dibagikan kepada pengempon .

Selasa, 21 Mei 2024

VIEW PURA MANIK HARUM MENGESANKAN BUPATI

Bupati Karangasem I Gede Dana,Selasa 21 Mei 2024 kemarin mengadakan kunjungan kerja ke Pura Manik Harum atas undangan Klian Pura I Wayan Mulus Muliadi.  Mulus mengatakan tujuan diundangnya bupati datang ke Pura Manik Harum adalah untuk meninjau dari dekat keberadaan pura yang ditimpa musibah angin lilus 13 Maret lalu, sehingga mengakibatkan 95% bangunan pura rusak berat rata dengan tanah ditimpa pohon beringin yang roboh,kerugian diperkirakan 200an juta rupiah,harapannya dengan kedatangan bupati paling tidak mendapat dana bantuan,ujarnya.

Kehadiran bupati disambut oleh Klian Banjar Adat Tegenan Kelod bersama klian Pura serta bendesa Adat Tegenan I Ketut Wana Yasa,bupati sangat kagum dengan keindahan view disekitar pura yang terhampar ngarai dan persawahan serta lekukan sungai telagawaja yang membusur dari utara,barat hingga keselatan. Sawah yang menguning menambah indahnya pemandangan di sekitar pura sehingga mengakibatkan ketenangan jiwa untuk sembahyang,ujar bupati.

Setelah duduk istirahat sejenak di wantilan pura,ibu ibu Pakis dan Serati dengan pakaian khasnya putih poleng, menyuguhkan kopi dengan penganan sela mekukus,pisang melablab dan jagung meurab kepada bupati dan rombongan dari Kesra dan protokol daerah. Koordinator konsumsi Ni Kadek Ririn Susanti yang ketua Pakis Desa Adat Tegenan,dengan sigap sejak H-1 sudah mempersiapkan menu snek yang akan disajikan kepada bupati dibiayai desa adat,koordinator berkordinasi dengan klian banjar Adat untuk menu yang akan disajikan ,Ririn sosok pekerja keras dan suka ngayah atau mengabdi di masyarakat tidak mengenal lelah kalau sudah melakukan kegiatan sosial yang dilakoni secara serius,iklas tanpamrih.

Usai menyantap hidangan yang disajikan Klian Banjar Adat Tegenan Kelod I Wayan Suiji membuka acara tatap muka seijin bupati. Suiji menceritakan latar belakang berdirinya pura swagina ini yang pada intinya untuk kemakmuran para petani,khususnya petani sawah yang dilimpahkan oleh Dewi Sri yang distanakan di Pura ini,Agustus 2018 kemarin sudah melakukan upacara ngenteg linggih,namun karena musibah maka pura hancur berantakan padahal krama sedang membangun Pura Dalem,sehingga untuk pembiayaan pembangunan pura krama banjar Adat Jangkepan sebagai  pengempon terpaksa kena iuran setiap bulan 100 ribu rp dan lainnya Klian bersama prejurunya sudah mengajukan permohonan keberbagai instansi,atas kerja keras klian sudah membuahkan hasil dari uluran partisipasi beberapa perusahaan. Karena bupati sempat menyampaikan bahwa kehadirannya dikira undangan pemuspaan odalan,maka Suiji menegaskan semoga kedepannya bupati bisa menyisihkan anggaran untuk membantu pembangunan lebih lanjut,harap Suiji. Selanjutnya bupati memberikan arahan agar krama bersatu,yakin akan keberadaan Ida Bhetara,juga bertani dengan sungguh sungguh  sehingga hasil panen melimpah akan bisa mensejahtrakan keluarga,bisa menyekolahkan anak dan bisa mewujudkan kebutuhan lainnya, saya sebagai bupati merasa kagum dengan ketulusan krama untuk membangun yang lebih baik walaupun dengan mencicil,tetapi semangat umat tetap terjaga sehingga keberadaan adat dan agama tetap ajeg di Tegenan ini,ucap bupati.

Usai ramah tamah bupati dan rombongan diarahkan ke jeroan oleh klian banjar untuk sembahyang bersama,usai sembahyang bupati menyerahkan bantuan kepada klian pura I Wayan Mulus Muliadi, selanjutnya sempat berfoto bersama dengan krama Pakis dan Serati (manixs)

Ramah tamah dengan bupati
Laporan KBATK


Sambutan bupati

 
Klian Banjar Adat Tegenan Kelod berbincang dengan bupati

Jero Mangku Dalang Sujata saat micayang wangsuh pada pada pemedek

Acara persembahyangan

Bupati menyerahkan bantuan kepada krama melalui Klian Pura

 
Sesi foto bersama bupati dengan Pakis









Kamis, 08 Februari 2024

70 TAHUN USIANYA TERPAKSA DIGEMPUR

Banjar Adat Tegenan Kelod yang merupakan bagian teritorial wilayah Desa Adat Tegenan,tahun 2024 ini akan merenovasi Candi di jaba tengah dan jaba sisi,Apit lawang dan membuat bangunan baru berupa gedong penyimpenen linggih due pejenengan Pura Dalem Putra dengan bahan dari batu hitam. Biaya yang dibutuhkan sekitar 175 juta rupiah yang sumbernya dari BKK Provinsi Bali diberikan 85 Juta rupiah sisanya berupa swadaya krama yang merupakan hasil keputusan rapat krama pada tahun 2022 lalu,ujar Klian Banjar Adat Tegenan Kelod I Wayan Suiji.

Suiji juga menambahkan bahwa pembangunan yang sudah direncanakan dua tahun silam,sesuai skedulnya pembongkaran material dimulai pada Rabu Wage Warigadian,7 Pebruari 2024,secara gotong royong hingga Kamis kemarin,sedangkan hari ini Sukra Umanis Warigadian bertepatan dengan tilem kawolu diadakan  mulang dasar sebagai tanda dimulainya dewasa membangun candi dan lainnya, yang dipuput oleh Jero Mangku Dalang Sujata yang juga pengiring Sanghyang Ringgit due Ida Betara Dalem, karena Jero Mangku Dalem dalam keadaan tidak sehat. Sesuai perjanjian kerja dengan pemborong bahwa sesuai hasil penawaran dan skedul kegiatan akan dimulai tanggal 12 Pebruari yang akan datang dan akan diplaspas pada Purnama Kedasa,24 Maret 2024 mendatang.

Kami juga sempat mempublikasikan kegiatan pembongkaran candi ini melalui media sosial tiktok ternyata penontonnya ,pada saat berita ini diturunkan bisa mencapai sejumlah 220.000  pemirsa,dengan banyak komentar miring, mempertanyakan kealamian warisan leluhur kenapa dibongkar dan sebaiknya direnovasi,menurutnya restorasi lebih baik daripada dipugar apalagi diganti dengan batu,karena disatu sisi melestarikan tamian leluhur dan disisi lain akan memberikan taksu yang lebih maksimal. Kami melakukan ini bukan semata-mata atas kehendak kami dan apalagi karena adanya  Bansos, tetapi atas dasar kesepakatan membongkarnya karena koindisi bangunan,khususnya sudah banyak yang rontok dan retak-retak cukup banyak,maka kami khawatir,kalau dibiarkan,terus pas anggota masyarakat ada yang  mau sembahyang,khawatir bisa tertimpa reruntuhan sehingga bangunan ini cukup berisiko bagi krama yang sedang beraktipitas disekitar candi.kami sempat jengkel membaca komen netizen yang mengatakan,karena bansoslah,karena lupa dengan jasa leluhur dan lainnya,tapi banyak juga yang like dan mendukung  kegiatan kami,maklumlah dengan yang namanya netzen, ya begitulah ungkap Suiji.

Pada saat mulang dasar Suiji memanggil klian klian dadia untuk meletakan batu pertama di lima lokai mendem dasar dan prejuru yang hadir seperti I Nyoman Selahdana penyarikan banjar,I Made Entegan Juru Raksa Banjar dan I Wayan Kariana Klian Subak Abian Pucak Manik. Perwakilan ini dipanggil karena pura ini miliki bersama dan dibangun serta dipelihara adalah bersama sama,ujarnya.

Sementara itu Bendesa Adat Tegenan I Ketut Wana Yasa,menyambut baik program ini,karena apabila tidak ditangani secepatnya,maka krama bisa beresiko tertimpa runtuhan,ini sudah bagus,kami dari pihak Desa Adat sesuai perarem bergilir dan hanya bisa mengalokasikan 85 juta rupiah,karena Pura lain yang merupakan kewajiban Desa Adat seperti di Pura Prajapati,Setra,Margi Tiga,Tulak Tanggul,Margi Catur, Pangkungcinang,Pekandelan,Pengadangan dan Tegal Saab,harus juga dianggarkan untuk pemeliharaan, upakara dan renovasinya. Seperti sekarang kami juga hari ini, membuat dasar gedong penyimpenan di Pura Prajapati,untuk nyimpen pengadeg betari nini Durga yang sedang dalam proses, rencananya kuningan nanti kita plaspas dan solahang,karena ini adalah petunjuk niskala Ida Sesuhunan, kami tidak berani main-main kalau urusan niskala,sebisa mungkin akan dilaksanakan sesuai juga kesepakatan prejuru dan atau krama Desa Adat Tegenan,ujar bendesa.(manixs).

Candi di Jaba sisi,sebelum dipugar terbuat dari beton/vc.

Candi di jeroan yang rusak sebelum dibongkar

 
Mulai mengadakan pembongkaran 

I Made Rusmanatar saat mengukur gedong penyimpenan

Dasar pendeman yang dibuat oleh Jero Dalang Sujata

Jero Dalang Sujata saat melaksanakan tugas ngantebang bakti nemakuh/nasarin

Lokasi depan candi bentar

 Klian Banjar bersama penyarikan ngayabang sayut Jagra Satru dan Sayut Sapuhwawu
Prejuru Banjar melaksanakan peletakan batu pertama.
 
Vidio merobohkan candi  yang sempat viral di tiktok.