Rabu, 31 Juli 2024

PERTANGGUNGJAWAABAN DALAM PROGRAM KERJA

 Klian Banjar Adat Tegenan Kelod I Wayan Suiji,dalam memimpin rapat khusus pada hari Rabu Wage Ukir tanggal 31 Juli 2024 kemarin menyampaikan rancangan program kerja 2024/2025 dan pertanggungjawaban program yang sudah berjalan yakni Pembangunan 2 buah candi bentar,pembangunan tembok penyengker,pembuatan gedong penyimpenan dan pelinggih catur pengeter dengan menelan dana dua ratus juta lebih. Rapat yang dihadiri oleh krama jangkepan dan krama penyada disaksikan oleh Bendesa Adat,Klian Subak Lipang dan Prejuru Subak Abian Pucak Sari yang gilirannya memungut cingkrem pada pertemuan ini.

Dalam pertemuan kemarin klian Banjar Adat Tegenan kelod memaparkan penghabisan biaya pembangunan yang awalnya memiliki kas 54 juta lebih di bulan Mei 2023 sudah mulai membangun yang akan dibantu dari desa adat sekitar 85 juta,namun dalam perjalanan dana tersebut belum dapat dicairkan, sehingga keliang terpaksa meminjam dana dari Koperasi Mekar Sari,Kas Banjar Adat suka duka dan klian sendiri,setelah bernegosiasi mendapat bantuan 30 juta dari PT.Bali Agung Waters digunakan untuk pembangunan 1 pelinggih di Manikarum 15,7 juta dan di Pura Dalem 14,3 juta membangun pelinggih catur Pengeter. Selama kegiatan pembangunan,mlaspas dan ngerainin total penghabisan Rp.250.312.000,- sedangkan pemasukan dari penjualan barang,cingkrem,bantuan bantuan apabila cair jumlah total sebesar Rp 249.809.000,- sehingga kekurangan dana lagi Rp.503.000,- nanti detilnya silahkan dibaca ungkap Suiji.

Agenda berikutnya yang dipaparkan adalah tentang kekosongan pemangku Pura Dalem yang harus diisi cara mendapatkan bisa melalui penunjukan langsung kepada keturunan pemangku sebelumnya (seserodan),dengan lekesan dan dengan cara nyanjan,yang mana nanti metoda yang dipilih. Sementara untuk mengisi kevakuman saya tunjuk JM Dalang Sujata,alasannya karena yang bersangkutan ngiring duen Ida Bhetara Dalem yaitu berupa Wayang,itu logikanya,salah seorang peserta rapat menginginkan dengan sistem Nyanjan,satu lagi ada seserodan,hal itu merupakan usulan,silahkan usulannya nanti sebelum odalan kita akan cari solusi terbaik karena ini adalah untuk kita semua. Tanggal 13 Nopember 2024 Buda Wage Merakih sasih ke lima,kita akan lakukan upacara madeg mangku,karena 2 bulannya akan diwintenin pada piodalan Buda Wage Klau 22 Januari 2025. ada masa jeda 2 bulan untuk persiapan diri. ungkap Suiji.

Program selanjutnya yang disampaikan adalah rencana ngenteg Linggih di Pura Pucaksari pada Buda Klion Sinta Pas Purnama kawulu, 12 Pebruari 2025,sehingga anggaran perlu dipending sedangkan banten akan dibagikan kepada pengempon .

Selasa, 21 Mei 2024

VIEW PURA MANIK HARUM MENGESANKAN BUPATI

Bupati Karangasem I Gede Dana,Selasa 21 Mei 2024 kemarin mengadakan kunjungan kerja ke Pura Manik Harum atas undangan Klian Pura I Wayan Mulus Muliadi.  Mulus mengatakan tujuan diundangnya bupati datang ke Pura Manik Harum adalah untuk meninjau dari dekat keberadaan pura yang ditimpa musibah angin lilus 13 Maret lalu, sehingga mengakibatkan 95% bangunan pura rusak berat rata dengan tanah ditimpa pohon beringin yang roboh,kerugian diperkirakan 200an juta rupiah,harapannya dengan kedatangan bupati paling tidak mendapat dana bantuan,ujarnya.

Kehadiran bupati disambut oleh Klian Banjar Adat Tegenan Kelod bersama klian Pura serta bendesa Adat Tegenan I Ketut Wana Yasa,bupati sangat kagum dengan keindahan view disekitar pura yang terhampar ngarai dan persawahan serta lekukan sungai telagawaja yang membusur dari utara,barat hingga keselatan. Sawah yang menguning menambah indahnya pemandangan di sekitar pura sehingga mengakibatkan ketenangan jiwa untuk sembahyang,ujar bupati.

Setelah duduk istirahat sejenak di wantilan pura,ibu ibu Pakis dan Serati dengan pakaian khasnya putih poleng, menyuguhkan kopi dengan penganan sela mekukus,pisang melablab dan jagung meurab kepada bupati dan rombongan dari Kesra dan protokol daerah. Koordinator konsumsi Ni Kadek Ririn Susanti yang ketua Pakis Desa Adat Tegenan,dengan sigap sejak H-1 sudah mempersiapkan menu snek yang akan disajikan kepada bupati dibiayai desa adat,koordinator berkordinasi dengan klian banjar Adat untuk menu yang akan disajikan ,Ririn sosok pekerja keras dan suka ngayah atau mengabdi di masyarakat tidak mengenal lelah kalau sudah melakukan kegiatan sosial yang dilakoni secara serius,iklas tanpamrih.

Usai menyantap hidangan yang disajikan Klian Banjar Adat Tegenan Kelod I Wayan Suiji membuka acara tatap muka seijin bupati. Suiji menceritakan latar belakang berdirinya pura swagina ini yang pada intinya untuk kemakmuran para petani,khususnya petani sawah yang dilimpahkan oleh Dewi Sri yang distanakan di Pura ini,Agustus 2018 kemarin sudah melakukan upacara ngenteg linggih,namun karena musibah maka pura hancur berantakan padahal krama sedang membangun Pura Dalem,sehingga untuk pembiayaan pembangunan pura krama banjar Adat Jangkepan sebagai  pengempon terpaksa kena iuran setiap bulan 100 ribu rp dan lainnya Klian bersama prejurunya sudah mengajukan permohonan keberbagai instansi,atas kerja keras klian sudah membuahkan hasil dari uluran partisipasi beberapa perusahaan. Karena bupati sempat menyampaikan bahwa kehadirannya dikira undangan pemuspaan odalan,maka Suiji menegaskan semoga kedepannya bupati bisa menyisihkan anggaran untuk membantu pembangunan lebih lanjut,harap Suiji. Selanjutnya bupati memberikan arahan agar krama bersatu,yakin akan keberadaan Ida Bhetara,juga bertani dengan sungguh sungguh  sehingga hasil panen melimpah akan bisa mensejahtrakan keluarga,bisa menyekolahkan anak dan bisa mewujudkan kebutuhan lainnya, saya sebagai bupati merasa kagum dengan ketulusan krama untuk membangun yang lebih baik walaupun dengan mencicil,tetapi semangat umat tetap terjaga sehingga keberadaan adat dan agama tetap ajeg di Tegenan ini,ucap bupati.

Usai ramah tamah bupati dan rombongan diarahkan ke jeroan oleh klian banjar untuk sembahyang bersama,usai sembahyang bupati menyerahkan bantuan kepada klian pura I Wayan Mulus Muliadi, selanjutnya sempat berfoto bersama dengan krama Pakis dan Serati (manixs)

Ramah tamah dengan bupati
Laporan KBATK


Sambutan bupati

 
Klian Banjar Adat Tegenan Kelod berbincang dengan bupati

Jero Mangku Dalang Sujata saat micayang wangsuh pada pada pemedek

Acara persembahyangan

Bupati menyerahkan bantuan kepada krama melalui Klian Pura

 
Sesi foto bersama bupati dengan Pakis









Kamis, 08 Februari 2024

70 TAHUN USIANYA TERPAKSA DIGEMPUR

Banjar Adat Tegenan Kelod yang merupakan bagian teritorial wilayah Desa Adat Tegenan,tahun 2024 ini akan merenovasi Candi di jaba tengah dan jaba sisi,Apit lawang dan membuat bangunan baru berupa gedong penyimpenen linggih due pejenengan Pura Dalem Putra dengan bahan dari batu hitam. Biaya yang dibutuhkan sekitar 175 juta rupiah yang sumbernya dari BKK Provinsi Bali diberikan 85 Juta rupiah sisanya berupa swadaya krama yang merupakan hasil keputusan rapat krama pada tahun 2022 lalu,ujar Klian Banjar Adat Tegenan Kelod I Wayan Suiji.

Suiji juga menambahkan bahwa pembangunan yang sudah direncanakan dua tahun silam,sesuai skedulnya pembongkaran material dimulai pada Rabu Wage Warigadian,7 Pebruari 2024,secara gotong royong hingga Kamis kemarin,sedangkan hari ini Sukra Umanis Warigadian bertepatan dengan tilem kawolu diadakan  mulang dasar sebagai tanda dimulainya dewasa membangun candi dan lainnya, yang dipuput oleh Jero Mangku Dalang Sujata yang juga pengiring Sanghyang Ringgit due Ida Betara Dalem, karena Jero Mangku Dalem dalam keadaan tidak sehat. Sesuai perjanjian kerja dengan pemborong bahwa sesuai hasil penawaran dan skedul kegiatan akan dimulai tanggal 12 Pebruari yang akan datang dan akan diplaspas pada Purnama Kedasa,24 Maret 2024 mendatang.

Kami juga sempat mempublikasikan kegiatan pembongkaran candi ini melalui media sosial tiktok ternyata penontonnya ,pada saat berita ini diturunkan bisa mencapai sejumlah 220.000  pemirsa,dengan banyak komentar miring, mempertanyakan kealamian warisan leluhur kenapa dibongkar dan sebaiknya direnovasi,menurutnya restorasi lebih baik daripada dipugar apalagi diganti dengan batu,karena disatu sisi melestarikan tamian leluhur dan disisi lain akan memberikan taksu yang lebih maksimal. Kami melakukan ini bukan semata-mata atas kehendak kami dan apalagi karena adanya  Bansos, tetapi atas dasar kesepakatan membongkarnya karena koindisi bangunan,khususnya sudah banyak yang rontok dan retak-retak cukup banyak,maka kami khawatir,kalau dibiarkan,terus pas anggota masyarakat ada yang  mau sembahyang,khawatir bisa tertimpa reruntuhan sehingga bangunan ini cukup berisiko bagi krama yang sedang beraktipitas disekitar candi.kami sempat jengkel membaca komen netizen yang mengatakan,karena bansoslah,karena lupa dengan jasa leluhur dan lainnya,tapi banyak juga yang like dan mendukung  kegiatan kami,maklumlah dengan yang namanya netzen, ya begitulah ungkap Suiji.

Pada saat mulang dasar Suiji memanggil klian klian dadia untuk meletakan batu pertama di lima lokai mendem dasar dan prejuru yang hadir seperti I Nyoman Selahdana penyarikan banjar,I Made Entegan Juru Raksa Banjar dan I Wayan Kariana Klian Subak Abian Pucak Manik. Perwakilan ini dipanggil karena pura ini miliki bersama dan dibangun serta dipelihara adalah bersama sama,ujarnya.

Sementara itu Bendesa Adat Tegenan I Ketut Wana Yasa,menyambut baik program ini,karena apabila tidak ditangani secepatnya,maka krama bisa beresiko tertimpa runtuhan,ini sudah bagus,kami dari pihak Desa Adat sesuai perarem bergilir dan hanya bisa mengalokasikan 85 juta rupiah,karena Pura lain yang merupakan kewajiban Desa Adat seperti di Pura Prajapati,Setra,Margi Tiga,Tulak Tanggul,Margi Catur, Pangkungcinang,Pekandelan,Pengadangan dan Tegal Saab,harus juga dianggarkan untuk pemeliharaan, upakara dan renovasinya. Seperti sekarang kami juga hari ini, membuat dasar gedong penyimpenan di Pura Prajapati,untuk nyimpen pengadeg betari nini Durga yang sedang dalam proses, rencananya kuningan nanti kita plaspas dan solahang,karena ini adalah petunjuk niskala Ida Sesuhunan, kami tidak berani main-main kalau urusan niskala,sebisa mungkin akan dilaksanakan sesuai juga kesepakatan prejuru dan atau krama Desa Adat Tegenan,ujar bendesa.(manixs).

Candi di Jaba sisi,sebelum dipugar terbuat dari beton/vc.

Candi di jeroan yang rusak sebelum dibongkar

 
Mulai mengadakan pembongkaran 

I Made Rusmanatar saat mengukur gedong penyimpenan

Dasar pendeman yang dibuat oleh Jero Dalang Sujata

Jero Dalang Sujata saat melaksanakan tugas ngantebang bakti nemakuh/nasarin

Lokasi depan candi bentar

 Klian Banjar bersama penyarikan ngayabang sayut Jagra Satru dan Sayut Sapuhwawu
Prejuru Banjar melaksanakan peletakan batu pertama.
 
Vidio merobohkan candi  yang sempat viral di tiktok.





Kamis, 26 Oktober 2023

SAKSI DALAM UPACARA MERAS/ADOPSI ANAK

Upacara meras adalah  upacara manusa yadnya dalam melakukan proses adopsi anak yang mungkin disebabkan oleh pasutri yang tidak memiliki keturunan dan atau sebab lain yang disetujui oleh kedua belah pihak termasuk keluarga waris kewaris.

Sehubungan dengan hal tersebut pada hari Kamis Kliwon Menail,Penanggal 12 sasih Kelima icaka 1945 atau tanggal 26 Oktober 2023 tepat jam 14.00  diselenggarakan upacara 3 bulanan Luh Gede Ayu Kinanti putri dari pasutri I Made Setiawan dan Ni Nyoman Dewi krama Banjar Adat Tegenan kelod. Uniknya acara 3 bulanan ini mengundang Klian Banjar Adat Tegenan Kelod,Bendesa Adat Tegenan dan Klian Banjar Dinas Tegenan bermaksud sebagai saksi pemerasan anak tersebut. Upacara yang dipimpin oleh Jero Mangku Sukerta asal Lesung juga dihadiri oleh pihak keluarga purusa (kakak Kandung) suami yang asal banjar Sangging Kamasan Klungkung,sedangkan keluarga predana juga hadir Kakak sepupu (W.Darmayasa & Mk.Soma). Selesai upacara tiga bulan upacara pemerasan dengan sarana sederhana berupa peras dan sesantun dibuka oleh klian Banjar Adat Tegenan Kelod I Wayan Suiji. Dalam kesempatan itu Suiji menanyakan asal usul dan persetujuan keluarga tentang pengangkatan anak tersebut,karena secara prinsip saksi harus tahu kronologi pemerasan tersebut. Pihak keluarga yang diwakili oleh Nyoman Dewi menyampaikan bahwa anak tersebut berasal dari pasutri non hindu,melahirkan anak kedua dan sepakat memberikan anak tersebut untuk diangkat dengan alasan karena orangtua bersangkutan tidak kuat membiayai, maka biaya persalinan ditanggung oleh Dewi dan anak tersebut secara akta kelahiran adalah anak kandung dari Dewi dan Setiawan dengan tujuan agar kelak anak tersebut nyaman dalam kehidupannya. Upacara pun dilengkapi dengan peras sesantun sebagai upacara pelengkap sederhana pemerasan dan sudiwadani .

Suiji menanyai keluarga kedua belah pihak,orang tua,kakak,adik,misan pada prinsipnya menyetujui, bahkan atas inisiatif Wayan Darmayasa menyarankan pada Dewi agar disaksikan oleh Pemuka adat dan Dinas untuk kejelasan status yang bersangkutan. Karena semua pihak sudah mengakui,menyetujui dan mengijinkan pemerasan ini dan dengan sarana peras pejati,maka Suiji menyatakan siap sebagai saksi acara tigabulanan dan pemerasan tersebut,dengan catatan agar dikemudian hari tidakada masalah.

Sementara itu I Ketut Wanayasa Selaku Bendesa juga memberikan pesan agar semua ketentuan, persyaratan dan pengangkatan anak dilengkapi secara dinas agar dikemudian hari tidak terjadi masalah. Tiang ucapkan selamat punya anak ,semoga bisa menjadi anak yang suputri dan sayang pada orang tua.

Klian Dinas I Gede Tangkas juga menyampaikan agar administrasi di lengkapi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Klungkung,saya disini hanya menyaksikan acara ini sudah berlangsung baik, ucap Tangkas.

Acara diakhiri dengan ngedetin peras oleh yang bersangkutan,Pemuput dan para saksi,serta keluarga kedua belah pihak.(manixs)


Upacara 3 bulanan Luh Gede Ayu Kinanti

Prosesi 3 bulanan

Melepas memen bajangan

Klian Banjar Adat memediasi dan menyaksikan pemerasan dan sudiwadani 
bersama Bendesa Adat dan Klian Banjar Dinas Tegenan .







Minggu, 15 Januari 2023

TAKSU BALIAN KONTES MERPATI

 Bertepatan dengan hari  Umanis Kuningan komunitas penggemar merpati yang berasal dari Tegenan,Batusesa,Besakih,Rendang,Pempatan dan desa sekitar,berkumpul dihalaman SD 2 Menanga,Banjar Adat Tegenan Kelod mengikuti acara kontes merpati yang dibuka oleh perbekel Menanga I Made Hendra Sagita,SE.

Hendra dalam sambutan pembukaannya menyampaikan apresiasi kepada panitia telah berhasil menyelenggarakan acara kontes merpati ini,juga kepada PT Bali Agung Waters dan KSP Mekar sari sebagai sponsor dari kegiatan ini.Hendra juga menyampaikan rasa salutnya kepada bendesa I Ketut Wana Yasa karena Desa Adat Tegenan selalu terdepan di Desa Menanga dalam penyelenggaraan Pembinaan Pasraman Generasi muda,Pakis,Serati dan KWT,juga paiketan Pemangku dan kegiatan lain yang positif.

Kegiatan Kompetisi burung merpati dilaksanakan 3 tahap kegiatan yakni kontes merpati dimenangkan oleh I Wayan Sudarta sebagai Juara 1,I Putu Surata dan I Wayan Wenten sebagai juara 2 dan 3,Kejuaraan lainnya yang membawa peserta terbanyak dimenangkan oleh Kadek Agus,Kak Uban dan KMR,kegiatan ketiga adalah memperebutkan 15 hadiah undian. Kegiatan lain juga dilaksanakan pembersihan sampah plastik di sekitar lokasi  kegiatan untuk menjaga kelestarian lingkungan sebagai program PT.Bali Agung Waters,lingkungan harus disayangi karena merpati identik dengan simbul kasih sayang ujar I Wayan Suiji selaku Ketua Panitia sekaligus Klian Br.Adat Tegenan Kelod.

Juri saat menilai
Foto Perbekel,Bendesa dan Panitia bersama pemenang



 


Jumat, 04 Juni 2021

SUBAK LIPANG WUJUDKAN MIMPI JALAN MELINGKAR

 Jalan adalah akses utama untuk memperlancar kegiatan manusia dalam mendistribusikan hasil produksi usahanya untuk sampai pada konsumen dan atau gudang tempat penyimpanan untuk proses pendistribusian lebih lanjut.

Demikian pula halnya dengan Subak Lipang,bertepatan dengan hari Minggu Umanis Merakih,30 Mei 2021 telah merintis pembuatan jalan usaha tani melingkar mengelilingi area persawahan Subak Lipang,yang kedepannya bisa digunakan untuk jalan atau trecking pariwisata menikmati view indah hamparan sawah dengan pematangnya dan terasering yang berundak di kaki Gunung Agung bagian barat daya di ujung selatan wilayah Banjar Adat Tegenan Kelod,Desa Adat Tegenan.

Pada kesempatan itu Klian Banjar Adat Tegenan Kelod Mk.Manik Puspa Yoga dalam arahannya,menyambut baik dan mendukung kegiatan yang dilakukan oleh krama subak yang sudah semakin menggeliat dibawah kepemimpinan Guru Wayan Megeng,kedepan diharapkan untuk senantiasa bekerjasama meningkatkan kesatuan dan persatuan dikalangan krama subak khususnya dan krama banjar/desa adat pada umumnya. Dengan rasa segilik seguluk menyama braya,maka kecemburuan dan kesirikan diantara krama tidak terjadi, terutama sesudah mulai  menggeliatnya rintisan wisata tirta Telaga Surya. Ia juga berharap dengan adanya kegiatan ini sudah dapat menampung tenaga kerja baik pembuatan parkir ,pedagang dan utamanya karyawan yang dipekerjakan di Telaga Surya,jangan sampai seperti sifat ayam kampung ,ketika ada makanan bukan makanan yang dia cari justru berkelahi dengan temannya,sementara makanan dimakan oleh ayam lainnya. Kedepan kalau bisa berkembang, libatkan semua komponen untuk mendukung kegiatan ini,atur dengan baik sehingga kerukunan dan kedamaian untuk mewujudkan kesejahtraan bersama,astungkara tercapai,pungkasnya.

Klian Pekaseh subak Lipang Guru Wayan Megeng juga menyampaikan terimakasih kepada krama subak yang telah antusias mendukung kegiatan ini utamanya krama yang sawahnya dipakai jalan sudah dengan rela menyerahkan untuk dikerjakan tanpa ada suatu hambatan yang berarti. Ruta jalan ini mulai dari bagian timur ditengah tengah mulai dari Kuanaya kebarat ,diujung barat lurus kebawah menuju sungai Bangol dan yang berbelok ke kiri menuju keselatan sampai diujung selatan belok kiri ketimur,ditengah tengah belok kanan tembus di areal Obyek Wisata Tirta Telaga Surya.,sedangkan ditengah sebelah barat Kuanaya belok kanan menuju keutara belok kiri sedikit menuju barat laut hingga sampai penghujung utara,bisa tembus naik ke desa(Setra). Panjang ruas  jalan usaha tani yang diperuntukan traktor dan sepeda motor ini panjangnya sekitar 1.100 meter, kedepan rencananya setalah badan jalan rampung akan diajukan proposal ke pemerintah dan atau dinas terkait untuk bisa dirabat beton,sehingga aman bagi petani. 

 Sekretaris Subak Lipang I Made Entegan juga menginformasikan bahwa pupuk dan bantuan bibit padi sudah datang dan tanpa ada biaya alias gratis dari pemerintah,sehingga krama subak tinggal mengambil bibit yang akan dibagikan pada saat rapat rutin yang akan datang,semoga rintisan jalan ini akan dapat meningkatkan aktivitas sekaligus kesejahtraan bagi kita semua,ujarnya.(by.manix)

 

 

 


 

Senin, 12 April 2021

PEMBENTUKAN ORGANISASI "PAIKETAN BRAYA SANTHI"

Implementasi sila kedua Pancasila yakni Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab sangat urgen kita laksana-kan,lebih-lebih dalam pandemi Covid 19 ini,rasa syukur pada Tuhan patut senantiasa kita panjatkan,kare-na Beliau masih memberikan kita kesehatan dan nafas kehidupan. Hal itu diungkapkan Klian Banjar Adat Tegenan Kelod Mk.Manik dalam pengarahannya ketika rapat pembentukan Paiketan Braya Santhi yang di prakarsainya Senin,5 April 2021 kemaren. Hadir pada kesempatan ini anggota BPD perwakilan Tegenan I Ketut Wana Yasa,A.Md.Par,Klian Banjar Dinas I Gde Tangkas Wiguna dan I Made Mustapa A.Md.Com. beserta anggota lainnya di sekretariat Koperasi Mekar Sari. Lebih lanjut Mk.Manik memaparkan tujuan di bentuknya Paiketan ini adalah semata-mata sebagai organisasi kemanusiaan yangNya. Mengenai nama or- ganisai   ini  disepakati bernama Paiketan Braya Santhi artinya Organisasi persaudaraan yang harmoni dan damai. dengan keanggotaan ada anggota tetap dan anggota insidental,ditetapkan Kantor Koperasi Mekar Sari sebagai Sekretariatnya,Penanggungjawab Mk.Manik sebagai Klian Banjar Adat,Eksekutor Seka Teruna,Sekretaris I Made Mustapa(Owner Cinang Tani) dan Bendahara I Made Lanus( Kasir Kop.Mekar Sari).

Untuk tahap pertama   jumlah anggota 26 orang dengan kesepakatan sasaran bantuan kepada 25 orang lan sia masing-masing dibantu 1 paket sembako dan uang tunai Rp.50.000,- dalam rangka menyambut hari raya Galungan dan Kuningan. Sasaran yang dibantu adalah :

1.Ni Wayan Beneh                7.Ni Wayan Tindih                13.Ni Wayan Ketil        19. Guru W.Tre    2.Bibi Megeng                      8.Ni Wayan Degdeg              14.I Made Sukadana     20.Ni Wayan Pupul     3.Bibi Jati                              9.Bibi Gai                             15.Ni Nyoman Werni    21.I Nyoman Rutisna  4.I Wayan Nukardi                10.Ni Wayan Wenten            16.I Komang Putu         22.Ni Wy.Kadi          5.I Komang Diarsi                11.Ni Wayan Murya              17.I Komang Brana       23.Ni Ketut Dedep      6.Ni Wayan Sumampen        12.Ni Mk.Sukerti                  18.I Made Rauh             24.Ni Kt.Suwasta                                                                                                                                          25.I Wy.Suwija.

Nantinya diharapkan kegiatan ini dapat berlanjut,sesuai rencana bersama,semoga harapan terkabul ,lang kah kami dalam membantu sesama dilancarkan,tidak hanya terbatas Tegenan Kelod,Tegenan Kaler na - mun bisa sampai keluar wilayah Desa Adat Tegenan.(by: wullan)


                                      Rapat pembentukan organisasi/Paiketan Braya Santhi

                                                           Menjelang persiapan  eksekusi



Penanggungjawab memberikan arahan sebelum eksekusi kelapangan.
Nenek yang paling butuh bantuan,
I Wayan Kariana,S.Pd,S.Sos selaku anggota paiketan membagikan sembako
Bendahara membagikan sembako pd seorang krama
Sekretaris membagikan sembako dan THR.
 
Ketua Seka Teruna turut berpartisipasa (manixs)